Jumat, 09 Desember 2016

Peta Ampah Kota Sekitarnya dan Peta Kabupaten Barito Timur

Hai kawan Generasi Ma'anyan, pada hari ini saya akan membagikan peta Ampah Kota Sekitarnya dan peta kabupaten Barito Timur yang saya screenshoot dari Google Maps. Sekiranya bisa bermanfaat ya, berikut di bawah ini petanya.

Kamis, 20 Oktober 2016

Cerita Rakyat Kalteng : Putri Mayang Sari

Pada abad ke 14 – 15 , di wilayah Barito (sekarang Kab. Barito Timur) ada keturunan dayak yang terbagi dari Dayak Kampung sepuluh, Dayak Banua Lima, Dayak Lawangan, dan Dayak Paju Epat. Diantara keturunan Dayak ada garis keturunan yang disebut Uria atau orang kaya/terhormat. Garis Uria tersebut tidak jatuh pada keturunan Dayak Kampung sepuluh, Dayak Lawangan, Dayak Paju Epat melainkan hanya pada Dayak Banua Lima. Keturunan Uria terdiri dari dua orang Dayak Banua Lima yang bernama Uria Mapas Negara dan Uria Rinyam. Keduanya hidup akur, rukun dan damai hingga suatu hari terjadi perselisihan paham kepercayaan masalah anutan dalam adat-adat Kaharingan. Sehingga, Uria Rinyam bermukin diwilayah kampung Dayak Paju Sepuluh (Sekarang Desa Dayu, kecamatan Karusen Janang) dengan membawa adat istiadat kepercayaan walaupun ada beberapa benda pusaka yang sama dan kesamaan adat seperti Abeh dan Batu Maruken. Setelah tumbuh besar di kampung Dayu, Uria Rinyam yang memiliki wajah rupawan merantau dan bekerja di Kerajaan Banjar di Kayu Tangi (Sekarang Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel).
Akhirnya, Uria Rinyam dipercayakan Raja Banjar, Sultan Suriansyah sebagai pembantu/pengawal kerajaan, segala kepengurusan di Kerajaan Banjar dipercayakan kepada Uria Rinyam. Ini karena pegabdian Uria rinyam yang setia kepada Raja Banjar. Namun, kepercayaan Raja Banjar yang memiliki panggilan Raja Mata Habang (Raja Mata Merah) kepada Uria Rinyam buyar seketika ketika mengetahui Isterinya memiliki hubungan khusus dengan Uria Rinyam. Hubungan Uria Rinyam dengan sang isteri raja Banjar itu terjadi karena ketampanan wajah Uria Rinyam yang membuat takjub. Sedangkan Uria Rinyam sendiri tak bisa menahan diri karena sering datangnya godaan-godaan dari Isteri Raja Mata Habang. Sultan Suriansyah dikenal sebagai Raja yang sering bepergian ke berbagai wilayah Kerajaan di hulu Barito (sekarang Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dan Puruk Cahu, Kab.Murung Raya) untuk urusan kerajaan. Karena sering bepergian, terciptalah kesempatan antara Uria Rinyam dan Ratu Galuh Banjar untuk sering bertemu berdua sehingga membuat hubungan kian erat. (hubungan yang kian erat tersebut membuat sang juru kunci tidak bisa menceritakan dan demikian pula dengan si penulis yang tidak bisa menceritakannya kembali dalam bentuk tulisan) Hingga hari, Uria Rinyam mendapat kabar bahwa Raja Banjar, Sultan Suriansyah pulang dari Puruk Cahu ke Istana Banjar. Mendengar kepulangan sang raja Banjar, Uria Rinyam langsung bertolak pulang ke Dayu, tempat dia tumbuh dan besar. Sesampainya di Sungai Barito wilayah Hulu Marabahan (sekarang Kabupaten Marabahan, Kalsel) Uria Rinyam berpapasan dengan Sultan Suriansyah dan saling berjabat tangan.Namun, Sang Raja Banjar menyimpan amarah dengan Uria Rinyam. Sebab tubuh Uria rinyam mengeluarkan aroma minyak wangi milik Ratu Galuh Banjar yang tidak lain adalah isterinya sendiri. Minyak wangi setambol tersebut merupakan ciri khas dari isterinya yang biasa dipakai di istana kerajaan dan aroma wanginya bisa dicium dari kejauhan 3 Kilometer. Sultan Suriansyah hanya bisa bergumam dan bertanya-tanya didalam hati serta memendam amarah yang cukup besar saja, ini tentunya karena belum adanya bukti-bukti yang kuat, bahwa ada hubungan lain antara isterinya dengan pengawal kepercayaannya itu.

Setibanya di Istana Banjar, sang raja akhirnya memanggil isterinya untuk berkata dengan sejujur- jujurnya untuk bercerita, mengapa aroma minyak wangi Setambol yang bisa digunakan isterinya di Istana Banjar bisa melekat di tubuh Uria Rinyam. Walaupun sering mengelak alias ngelis, akhirnya ratu Galuh Banjar pun bercerita dengan kejujurannya, dan diakuinya bahwa ada hubungan khusus dirinya dengan Uria Rinyam secara diam-diam tanpa sang raja. Raja Banjar pun tak elak menahan emosinya hingga amarahnya tidak ketulungan kepada isterinya hingga isterinya diungsikan ke suatu tempat (konon kabarnya isterinya tak diungsikan, melainkan dihukum sesuai syariat agama Islam). Sedangkan Uria Rinyam menerima Patok Bekaka (sebuah patung yang memiliki lambang dengan simbol ukiran khusus untuk tanda - tanda berisi pesan) diminta untuk segera dan harus datang ke Kerajaan dengan mencukur rambut karena
ingin diangkat untuk menggantikan sang Raja Banjar. Tetapi, Uria rinyam memiliki firasat buruk. Sebelum berangkat, Dirinya bertapa untuk mendapatkan kabar apa yang akan terjadi. Ternyata, kabar yang diterimanya yakni rencana pembunuhan terhadap dirinya oleh sang raja. Uria segera melihat tali kehidupannya, tetapi tiada ada tanda-tanda memiliki umur yang panjang. Uria Rinyam meminta temannya sebanyak 9 (sembilan) orang untuk menemainanya ke Kerajaan Banjar. Namun, 9 temannya tak diijinkan masuk ke kerajaan banjar. Sembilan orang teman uria rinyam diminta untuk menginap di luar kerajaan. Namun setelah tiga hari tak ada informasi kabarberita Uria Rinyam, teman-temannya pergi ke kerajaan banjar untuk menanyakan kabar dan keberadaan uria rinyam. Hasilnya, kerajaan banjar mengatakan bahwa Uria Rinyam sudah tak ada lagi di kerajaan dan keberadaannya juga tidak diketahui. Karena ada kejanggalan, kesembilan teman Uria Rinyam akhirnya pulang ke ke kampung halaman dan melaporkan kejadian itu kepada Kakak kandung Uria Rinyam, Uria Mapas Negara yang tinggal di sebuah kampung Lubuk Kajang (pinggiran sungai terbesar kala itu) di Jaar (Kini menjadi desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur). Tidak enak mendengar kabar tentang adiknya yang disampaikan teman- teman Uria rinyam. Uria Mapas melakukan pertapaan dan berkomunikasi dengan teman-teman gaibnya. Dan teman gaib uria mapas mengatakan bahwa adiknya, Uria Rinyam telah dibunuh oleh kerajaan Banjar dengan kepala di pancung. Mendengar hal tersebut, Uria Mapas melakukan ritual untuk membalaskan dendam dengan berperang ke kerajaan banjar. Sebelum berangkat, Uria Mapas sempat mengirimkan Pucuk Bekaka kepada Raja Banjar dengan isi pesannya bahwa dirinya, Uria Mapas kakak kandung dari Uria rinyam akan menuntut balas dengan mahamuk (perang besar) melawan kerajaan banjar seorang diri. Uria Mapas berangkat membawa sepucuk Mandau yang bernama Langsar Tewomea ( Artinya : Haus akan darah lapar akan daging) dan sebatang Halu (Batang kayu penumbuk padi) pusaka dengan mengikuti alur sungai Tabalong yang tembus ke Sungai Banjar (Sekarang sungai Martapura) dengan menggunakan Kumpai (Rumput ilalang) yang dirakit menjadi sebuah perahu besar. Uria Mapas bertekad, dimana Kumpai yang dinaikinya itu tertambat, di daerah itulah dirinya memulai perang. Ternyata, kumpai yang dinaikinya tertambat di sebuah Rawai (tempat kurungan ikan) di daerah Hulu Marabahan (Sekarang Marabahan). Disitulah Uria Mapas memulai amukan-nya dengan menghabisi separuh dari warga kerajaan Bakumpai (salah satu daerah milik kerajaan banjar). Akhirnya, kerajaan bakumpai mengirimkan pesan kepada kerajaan banjar bahwa warga kerajaan bakumpai tidam mampu untuk menghadapi amukan Uria Mapas. Tidak begitu lama, kerajaan banjar mengirimkan pesan pula kepada kerajaan Bakumpai dengan Patok Bekaka yang memberikan pesan perdamaian untuk Uria Mapas. “Isi pesan yang disampaikan kerajaan Bakumpai dengan Uria Mapas diantaranya Raja Banjar memberikan anaknya seorang putri yang bernama Putri Mayang Sari sebagai pengganti adiknya yang tewas di tangan kerajaan banjar” kata Seto Lansai, Juru Kunci makam Putri Mayang. Uria Mapas menerima perdamaian dari raja banjar dan hidup bersama dengan putri mayang sari dengan hidup kakak beradik di Lubuk Kajang di desa Jaar. Uria mapas sangat menyayangi adik perempuannya yang cantik dengan penuh kasih sayang. Hingga suatu hari, putri mayang mandi di sungai Lubuk Kajang dan kemudian mulai sakit-sakitan dan meninggal dunia di tempatnya tersebut. Putri mayang Sari meninggal pada usia 30 tahun, dia di lahirkan di Banjar pada hari Arba (Rabu) tahun 1585 dan wafat pada hari Arba tahun 1615. Bersilang waktu sekitar 13 tahun, Uria Mapas yang dilahirkan pada tahun 1569 tersebut kemudian wafat pada tahun 1628.
Menurut cerita, jelasnya Seto Lansai, Putri Mayang Sari memiliki wjah yang cantik dan rupawan serta memiliki rambut yang lebat dan panjang. “Menurut kisah-kisah warga terdahulu, putri mayang memiliki Rambut yang panjang, jika sang Putri Mandi sampai di rumahnya usai mandi di sungai, maka rambutnya masih berada di sungai tersebut” tambah Seto. Dijelaskan pria kelahiran tanggal 31 Desember 1935 yang menjadi juru kunci makam putri mayang, bahwa pejiarah yang datang kemakam putri mayang banyak berdatangan dari berbagai macam daerah seperti daerah Kalsel dan Kalteng, bahkan ada pejiarah dari tanah Jawa. Ini dikarenakan , Pejiarah yang datang dan bernazar atau berniat dengan tulus di Makam putri mayang banyak terkabulkan.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Lirik Lagu Nan Sarunai Hurap

Udew - udew riuk makasungu
Tumpuk Nan Sarunai tane ngamang talang
Upur tung matung banua lalai langit
Sasuratan tane pari kakang iang
Udew - udew riuk makasungu
Kupang sungung dani kien baras rupu
Tantang alu sanidang kangaran balai
Gunung rumung ngaran natat ipa balai
Reff :
Hang yaru naan pangun raun jatuh
Hang yanai naan dawung datu tatang
Balai nuei arun wakat tawan iya
Ngaran balai niwaruga Janar Sure
Jamu egu Nan Sarunai hurap
Matang ngelang ranu tane lewu langit
Hang awe kawan wakat Nan Sarunai
Ware mulek ngitung tumpuk takam sadi
Tag
Lirik Lagu Nansarunai Hurap, Lirik Lagu Nansarunai, Lirik Lagu Dayak Ma'anyan, Lagu Dayak Ma'anyan, Nansarunai Hurap.

Minggu, 25 September 2016

Kamus Bahasa Dayak Ma'anyan Terbaru

Hai teman Generasi Ma'anyan pada hari ini saya akan membagikan artikel baru yaitu Kamus Bahasa Dayak Ma'anyan Terbaru. Semoga bisa berguna bagi teman sekalian.

Ma'anyan - Indonesia

A
ada - jangan
adiau = orang yang sudah mati
aheng - kemauan
aken - keponakan
alah - hantu
allah tala - Tuhan, Allah, yang maha kuasa
alap - ambil
amah - ayah
ammai - naik/masuk
amangan - malu
amau - atas, panjang
amedeh - berak
ameput - kentut
ami - beri
amini - kencing
amun - kalau
andrau - hari
andrei - tunggu
andri - dengan
antahu - anjing
antuh - bilang
apui - api
arai - senang
ari - aduh
awe - mana
ang - tidak/tak mau
angidadakai - tidak karuan, omong kosong
angkading - berbaring
angkeng - tersangkut
ani - adik
anipe - ular
ariai = baru saja
atei = hati

B
babur - berkelahi
baladiri - beladiri
baran - terserah
bati - tidak usah
butit - sedikit
babulur - tidak pakai baju
babujur - serius
badina - disimpan agar tidak diketahui orang
bahum - kehendak
bakulaling - mata kaki
balai - rumah khusus tempat berkumpul orang banyak
balar - bekas pukul, memar
bane - bambu kecil berisi nasi ketan
bangat - sakit parah
bapaner - berbicara
basurah - berbicara
bere = kotor
budas - sama sekali
bungul - goblok
budu - bodoh
bujang - orang dewasa yang belum menikah
bujur - benar
busu (Maanyan Banua Lima) - om, paman yang termuda
butit - sedikit
bariran - berguna

C
cucur - kue cucur
cuit - burung cuit

D
darangan - suami/istri
daya inun - kenapa
dengkut - singkong
dipen - gigi
diung - leher
dainun - karena apa
dami - sesudah
daup - ipar lelaki (dipanggil oleh laki-laki)
dawari - saudara (sepupu sekali/duakali dst)
daya - karena
dueh - kakak orang tua kita/kalau dueh upu = paman, dueh wawei = tante)

E
elah - biar
ebang - keterlaluan
edeh - tai/Kotoran
ekat - hanya, itu saja
elat - sayap
eleh - terus, selalu
enat - angkat
enem - enam
eput - kentut
ereh - tahi
eyau - kata
emah - terkejut

F

G
gagah - gagah/kuat/rajin bekerja
gaha - sering, banyak
galas - gelas
galis - habis
gamungan - pembicaraan
ganta - datang bertamu
gansang - sering kali
gatah - karet
gaguduh - semacam pisang goreng atau pun cempedak
gagaur - jalan-jalan
gagayap - jalan2 (tanpa ada tujuan tertentu)
gagabau - bohong, jangan berdusta
gaguel - sedikit lagi akan copot/putus

H
he'ei - berani
halus - kecil
hamen - suka
hante - besar
hanye - dia
hanyu - kamu
haraga - harga
haut - sudah
hawi - datang
here - mereka
hinang - cepat
hiyai - iya
hiye - siapa
hu’an - belum
hamen - ingin, mau, cinta (aku hamen hanyu = aku cinta padamu)
hamian - kapan
hanang - sakit
hang awe - dimana
hanien - tadi
hayu - ayo
hene - banyak
here - mereka
hiku - siku
hindra - sekali
hingka - dari
hingkamalem - tadi malam
hingkariwe - kemarin
hu'ai - duri
hungei - sungai
huni - tadi
hurut - sisir
huruk - ikat
hurup - tukar, ganti

I
ina - ini
ineh - ibu
inuk - induk
inun - apa
iru - iru
itak - nenek
itun - turun
iwei - liur
ibaya - bersama
ikebur - berkipas
ipapas - menyapu
ipusu - berbohong
ira - darah
isip - kerak nasi
itati - saat ini, sekarang
itetei - melalui
itung - ingat
iwaleh - membalas
iwan - ipar perempuan.
iwek - babi peliharaan
iya - anak
iyuh - dapat

J
jaka - andai
jama - tangkap
jangut - jenggot
jangkau - menjangkau
jari - jadi
jipah - jerat
jukan - semacan bakul tapi pakai tali biasanya tempat membawa padi, atau sesuatu
jukung - perahu dayung
juking - Kelokan Sungai
jumpun - hutan
jumput - Mengambil
jurang - padi sisa tuaian
ju'un - mendorong
jue - burung merak
junreng - bersandar
jujung = menjunjung
jurit = takdir

K
kahing - gasing
kaitung - ingat
kakah - kakek
kakihi - ketawa
kala - seperti
kalung - kupu-kupu
karasa - tahu
kasungu - rindu
kaitung - ingat
kawan - para
kenah - ikan
kiuni - besok
kuman - makan
kaanre - mau tidur
kaiyat - pagi
kadinung - melihat
kahaba - endapatkan
kahima'en - Gelar
kai - mau, hendak
kairu -  begitu
kaiyuh - mendapatkan
kajut - terlalu
kala - seperti
kamalem - tadi malam/menginap
kansip - kancip
kapinuu - sesungguhnya
kapit - bawah/di bawah
karawah - tolong
karengei - mendengar
karewaw - kerbau
kariwe - sore
karerew - tergesa-gesa
karuan - lusa
kasungu - kangen
katuluh - semua
katekeh - semut merah
katupat - ketupat
kawaiya - kaum anak-anak
kelah - habis
kenah - ikan
keuni - besok
kikit - di gigit
kingking - jari tangan/kaki
kining - kening
kisuh - lucu, nakal
kude - tetapi
kudit - kulit
ku'ku - kuku
kukut - garuk
kula - keluarga
kulat - jamur
kulumuai - keong
kunu - pikiran
kunsi - bekerjasama
kusi - guci

L
lu'mah - piring
laku - minta
lawu - jatuh
lela - lidah
lengan - suara
lepung - lepas
lewu - rumah
luen - lauk
lunga - bodoh
lalunang - keong air
lampiran - ayam hutan
lapat - kue papat
lawah - lama
lawit - jauh
leka - paha, bisa juga diartikan alat kelamin laki-laki/perempuan
lelau - tumpul
lenuh - hancur
lepah - lepas
lidat - biasanya tempat yang asalnya banyak rumput dll, karena diinjak atau dilalui sesuatu sehingga menjadi bersih
luaw - rawa-rawa
luhaw - sering terpakai
lului - tertinggal/ketinggalan
lupak - terkelupas oleh api
lului - tertinggal
luput - selesai

M
ma’awe -  kemana
ma'enguh - bau
ma’iru - kesitu
ma'iti - kesini
ma’kapan - tebal
ma'uring - pelit
maharung - duduk
mahi - tidak ada
malaing - panas
mama - om
mamai - naik
mamu - nyamuk
mandre - tidur
mandrus - mandi
mangulah - membuat
manuwu - tampan/ganteng
mate - mata
matei - mati
mawinei - cantik
mekum - sakit
midi - membeli
minau - turun
mudi - pulang
muku - diam
ma - ke
mabuhau - usil, suka mengganggu
madinei - ringan
madintang - kuning
maeh - baik
mahadin - sulit
maharati - pintar, bijaksana
maharung - duduk
mahilak - putih
makuta - makanan
malaing - panas
maleh - orang yang penuh wibawa
malelap - bernyala
malu - apa-apa
mambatur - penyemenan kuburan orang mati
mamis - manis
mandrus - mandi
mansi - panci
mantat - mencari getah dari pohon karet, menyadap karet
mape - keras
mapusu - pembohong
marapus - seseorang yang sedang sial
marauh - enak
marengen - tuli
mariang - merah
marisak - dingin
masam - macam
matueh - tua
maweat - berat
mawule - malas
memai - tupai
mesen - memesan
midi - memilih, membeli
mira - berdarah
mitah - lewat
mua - berbuah
muar - benci
mukah - memburu
mulai - mulai
mulek - kembali
muneng - tinggal
muser - memutar

N
na’an - ada
nga'iyuh - mendapat
ngan'tilau - mencari
nge'nei - membawa
ngu’ut - minum
ni'en - tadi
naun - kalian
negei - memegang
nempat - lari
ngami - memberi
ngandru - memasak
ngantilau - mencari
ngari - menjual
ngasese - mengejek
ngihau - meminjam
nginam - mencoba
ngudut - merokok
ngulah - membuat
nguta - makan
ngutik - mengambil
ngiyak - nangis
ni - nya (kata-nya)
naaheng - yang dikehendaki
nahi - nasi
nangis - menangis (biasanya saat orang meninggal)
nangkah - melewati
natat - halaman
nelang - sambil
nempat - lari
neu - mau melakukan sesuatu
ngaheng - mau, ingin
ngale - bersetubuh, berhubungan intim
ngandrau - menolong orang lain seperti kerja bakti
ngandrei - menunggu
ngantara - mencari
nganyu - memberikan
nganyuh - menanam padi
membawa/mengajak orang banyak
ngatu - menggangu
ngikup - memeluk
ngirep - menekan
ngudit - mengelupas kulit
ngulah - membuat
ngume - berladang, bersawah
ngaret - membiarkan, tidak makan/minum
nua - muntah
numa - alangkah, bukan main
nungkau - menangis
nunrak - membuang, menumpahkan
nyalak - menombak
nyandrengei - mendengar

O
odew - mengingat masa lalu
odoi - ayunan
omo - menyusu
opo - laki-laki

P
pe'e - kaki
pama - pakaian
panalu - bertemu
para - pantat
pasiar - jalan-jalan
puang - tidak
puhar - pusar
pulaksanai - saudara
pahe'ei - takut
pahu - Pipi
paikah - bekantan
paiuh - tidak boleh, dilarang
pakat - satu tujuan
pakataru -  tidak mengerti
palanuk - kancil
palupihing - pelipis
pangarawah - saling tolong-menolong
pangasungu - saling melepas kerinduan
pangataru - saling mengenal
pangkan - bibit
papale - bahu
paramisi - permisi
parei - padi
pata'u - tidak bisa
patei - bunuh
pauweng - tidak ada
peda - trauma
pedak - lempar
pe'e - kaki
pe'et - pahat (alat untuk menyadap karet)
penah - tengah
perei - libur
pesen - pesan
piadu - kawin
pisampang - kujukan
piwaraan - pemberitahuan, undangan
pukung - sarang
punei - burung punai
pupuk - pukul
purat - luka
purun - tega

Q

R
ra'i - dahi
rama - banyak
ranu - air
rapui - gila
rawen - daun
rengei - dengar
rikut - rumput
ruyan - durian
ra'ang - dagu
ra'erai - sendiri
rahat - lagi
ra'i - dahi
rakan - rebus
rakun - awan
rama - banyak
rarang - larang, mahal
rarimut - tersenyum
rasa - tahu
rawek/ridu - ribut
ri'et - dekat
rintung - ribut sekali
riran - guna
risak - dingin
rumis - kecil
rurup - mau padam
rupuh - habis mati

S
sangkir - cangkir
saraba - serba
silu - telinga
suang - anting
sabak - keadaan rumah yang berantakan
sabil - orang mati terbunuh
sadi - dulu
sadina - bersembunyi
sana'i - usus
sanang - senang
sangku - baskom
sansingut - kumis
sasameh - sama-sama
siding - terbang
sika - tetap, memang, ya
simulu - kutu
singa - sehingga
siuk - cium
siwui - tiup
suyat - burung pipit

T
tadi - tali
takiya - berjalan
tane - tanah
taruh - parang
tau - bisa
tenga - tubuh
titik arung - tai lalat
tutu - tante
tabe - bersalaman, jabat tangan
tabentur - telanjang
tabing - alat penangkap ikan
tabat - bendung
tabuk - gali
taduh - berhenti
tadi - tali
taguh - kebal
tahalang - terhalangi
tahurup - tertukar
takam - kita
takang - tidak bisa bergerak
talau - kalah
tamam - hebat
tamelahan - anak sumpit
tamaku - tembakau
tampalak - terus terang
tamparah - membuat jemuran antara dua pohon kayu
tamparing - menyisihkan
tanan - ditinggalkan
tangkuraran - burung tangkuraran
tantulu - mendiamkan anak yang sedang menanggis
tapen - menyuapkan
tareh - kita
tariah - pingsan
tariuk - alat penombak ikan
tasilis - tertukar
tata - kakak
tataw - kaya
taumpe - terbuang
taulang - tulang
tawang - tersesat
tawelek - sebentar saja
tawen - keracunan
tawut - lempar
tedup - tepuk
teka - dari
teken - tanda tangani
tetei - titian
tuak - minuman keras dari air Tapai (Ketan/Ketela Pohon)
tukun - palu/tukul
tulau - pikun
tumpa - persimpangan
tumpi - kue terbuat dari tepung ketan
tumpuk - kampung
tungkeh - tongkat
tuntulu = kaki ke atas/kepala ke bawah
tu'u -sungguh
tawari - saudara sepupu

U
udut - rokok
ulu - kepala
ulun - orang
umpu - cucu
upu - laki-laki
uran - hujan
urung - hidung
using - kucing
usu - bohong
uat - urat
uar - zat pewarna untuk perahu atau jala
ubat - obat
udau - ngigau
udar - memperkosa
udak - aduk
udi - perintah supaya pulang
udut - rokok
udul - pasta gigi
uei - rotan
uga - yang melakukan pertama
ugai - siap
uges - memotong
uging - keras kepala
uhet - mati lemas
uhang - lama, kadaluarsa
uhh'ar - menghajar orang lain dengan semena-mena
uit - mengangkat panci atau wajan dari dapur
ujur - klarifikasi
uka - buka
ukur - ukur
ukir - ngukir
ulun - orang
uma - ikut
umpe - buang
uneng - tinggal
unengan - tempat tinggal
unsip - pohon yang kulitnya bisa dibuat tali
unte - lambat
utang - hutang
upan - umpan
upau - sia-sia
upu - laki-laki
uras - semua
usu - bohong
utus - turunan
uwan - uban
uyuh - capek

V

W
wat'ku - punyaku
wu'a - buah
wadi - ikan yang di asinkan
wawa - mulut
wawei - perempuan
wawui -babi
welum - hidup
weyah -beras
wulu - rambut
wuntung - perut
wunu - bunuh
wadik - berubah
wahai - banyak
wajik - kue wajik
wakai - batang tumbuhan menjalar
walang - tidak berbuah
waluu - janda/duda
waman - bamban
wanahan - pekarangan
wangi - basi
wangun - keadaan
ware - lebih baik, sembuh
wa'u - baru
watang - batang
wawahiyang - bintang
wawai - hilang
wawurup - api yang besar nyalanya
wayuang - beruang
waye - bara Api
weruk - beruk
weru - bosan
weweh - pukul
widi - beli
wisik - semut
wising - kenyang
wiwi - bibir
wu'ah - buaya
wuah - kena
wulai - picak
wui - cuci
wu'i - buku
wuket - ingus
wulu - rambut
wutu - alat kelamin lelaki
wungun - menunggu
wungkur - tanah yang mendaki
wunut - selimut
wuntung - perut
wure - busa
wuwu - perangkap ikan
wiyaka - belut
wundrung - burung

X

Y
ya'ti - nanti
yaya (Mannyan Banua Lima) - tante lebih muda dari ayah/ibu
yina - ini
yiru - itu
yiti - ini

Z

Sabtu, 24 September 2016

Belajar Mengenal Nomor Dalam Bahasa Ma'anyan

Hai teman Generasi Ma'anyan sekalian, pada hari ini saya akan membagikan artikel tentang Belajar Mengenal Nomor Dalam Bahasa Ma'anyan. Sekiranya bisa berguna bagi teman sekalian yang ingin belajar mengenal nomor dalam bahasa ma'anyan.

1 Satu = Isa
2 Dua = Rueh
3 Tiga = Telu
4 Empat = Epat
5 Lima = Dime
6 Enam = Enem
7 Tujuh = Pitu
8 Delapan = Walu
9 Sembilan = Suey
10 Sepuluh = Sapuluh
11 Sebelas = Sawalas
12 Dua Belas = Rueh Walas
13 Tiga Belas =Telu Walas
14 Empat Belas = Epat Balas
15 Lima Belas = Dime Walas
16 Enam Belas= Enem Walas
17 Tujuh Belas = Pitu Walas
18 Delapan Belas = Walu Walas
19 Sembilan Belas = Suey Walas
20 Dua Puluh = Rueh Pulu
30 Tiga Puluh = Telu Pulu
40 Empat Puluh = Epat Pulu
50 Lima Puluh = Dime Pulu
60 Enam Puluh = Enem Pulu
70 Tujuh Puluh = Pitu Pulu
80 Delapan Puluh = Walu Pulu
90 Sembilan Puluh = Suey Pulu
100 Seratus = Jatuh
1000 Seribu - Saribu
100.000 Seratus Ribu - Jatuh Ribu
1.000.000 Satu Juta - Isa Juta
1.000.000.000 Satu Miliyar - Isa Miliyar

Bila Puluhan - Pulu, Ratusan - Jatuh, Ribuan - Ribuan, Ratusan Ribu - Jatuhan Ribu, Jutaan - Jutaan, Miliyaran - Miliyaran.

Rabu, 21 September 2016

Lirik Lagu Pesen Ineh

Ku kaitung pesen nu ineh
Tawuk aku masih kawaiya
Natantulu na patataan
Himpan die ada hala lalan
Ta’ati aku haut hante
Kude tatap ku ngitung pesen nu
Pesen nu jari rape ku
Jari rape ku welum hang dunia

Oo ... ineh ku shinta nu pi aku
tu’u bangat hante
Oo ....ineh ku aku saratan haen
na kalelu nu

Daya mahi lain ulun na sinta ku
salain teka hanyu
Daya mahi lain ulun na sayang
ku salain teka hanyu
Ampun kahalaen ku ineh
Daya gaha aku ngulah hala
Gaha nawan piatata’an nu
Gaha nawan eyau ajar nu

Hampe ngulah hanang atei nu
Ngulah petak riu mate nu
Ampun kahalaen anak nu
Ampun ineh o...ampun ineh...

Tag
Lirik Lagu Pesen Ineh, Lirik Lagu Dayak Ma'anyan, Lagu Dayak Ma'anyan, Pesen Ineh.

Sabtu, 17 September 2016

Lirik Lagu Andri Arai Atei

Andri arai atei
Takam katuluh ni
Daya takam tau panalu
Andri naun hang yati
Isa lawit uneng ni
Ware takam ngantuh
Salamat panalu

Terjemahan Indonesia

Dengan senang hati
Kita semuanya
Karna kita dapat bertemu
Dengan kalian disana
Yang jauh tempatnya
Mari kita ucap
Selamat bertemu

Tag : Lirik Lagu Andri Arai Atei, Lirik Lagu Dayak Ma'anyan, Lagu Dayak Ma'anyan, Andri Arai Atei.